7 Video Game Ampas dengan Janji Manis Saat Dipromosikan
Marketing merupakan sebuah kegiatan di mana orang-orang akan menjual mimpi yang belum tentu terjadi dan benar. Termasuk dalam video game. Mereka tak luput dari campur tangan marketing yang kadang berlebihan. Yakinkanmu untuk lakukan pre-order sebelum gamenya dirilis. Dari sinilah para pihak marketing mendapatkan komisi atau uangnya.
Percaya atau tidak, mereka adalah definisi dari influencer yang sesungguhnya. Melalui mereka, secara tak sadar kamu akan terbawa nafsu dan langsung membeli gamenya tanpa tahu kenyataan di baliknya. Hilangkan kecemasanmu bahwa gamenya nanti jadi ampas atau yang lain setelah dirilis.
Banyak publisher yang menyadari bahwa mempengaruhimu dengan janji manis akan tendang jauh pikiran rasional dan skeptismu terhadap gamenya. Menyedihkan memang, namun inilah yang membuat game-game mereka sukses di pasaran. Selalu ingat bahwa prinsip sukses adalah “laku” meskipun mungkin pada kenyataannya produk yang diberikan ampas. Dan game-game berikut adalah salah satu “korban” jualan janji manis tersebut.
Perlu diingat, gamenya saat ini mungkin memang telah diupdate menjadi lebih baik, namun saat perilisan adalah hal terpenting bagi debut setiap game agar memenuhi janji mereka saat dipromosikan. Game yang diupdate dengan konten utama krusial untuk lengkapi base-game yang sangat minim konten tunjukkan bahwa gamenya belum rampung saat dirilis. Anggap saja kamu beli Burger belum ada keju dan sayur hanya roti dan daging saja, tapi beberapa bulan setelahnya keju dan sayurnya baru ditambahkan dan kamu harus membelinya lagi.
7. No Man’s Sky
No Man’s Sky mungkin jadi salah satu pembohongan terbesar dalam sejarah video game. Saat trailernya diumumkan dan presentasi Hello Games di setiap event video game yang mereka hadiri, mereka menjanjikan bahwa gamenya akan miliki dunia yang tak terbatas dengan penemuan yang bisa terus kamu gali sampai di manapun. Yakinkanmu bahwa No Man’s Sky adalah game Minecraft paling mutakhir yang pernah dibuat.
Pada kenyataannya, hal tersebut hanya isapan jempol belaka. Kamu takkan menemukannya saat awal perilisannya. Belum jelas apakah Sutradara gamenya, Shawn Murray mempromosikannya atas dasar kepuasan pribadi atau memang keceplosan berlebihan.
Kini, mereka memenuhi janji mereka dengan berbagai konten termasuk multiplayer, perang, hingga mode VR. Semuanya diberikan secara gratis untuk player setianya. Alasan ini pula yang menjadikan kami untuk memasukkannya di posisi ke-7. Namun, fakta bahwa gamenya ampas setelah janjikan ini itu tidak akan pernah hilang dari sejarahnya.
6. Watch Dogs
Mencoba untuk saingi Grand Theft Auto dengan game open-worldnya. Ubisoft unjuk IP teranyarnya yakni Watch Dogs. Mereka janjikan tampilan visual menggoda dengan hacking yang menjadi fokus utamanya. Dalam gameplay trailernya, Ubisoft pamerkan bagaimana hacking dalam gamenya dibuat sekompleks mungkin dengan tampilan visual yang bakal buat matamu menangis.
Fitur yang mereka janjikan tersebut sayangnya harus absen untuk selamanya saat gamenya dirilis. Hacking yang dijanjikan tak sekompleks yang diduga. Sementara tampilan visualnya terlihat sangat jauh berbeda dibanding versi yang dijanjikan. Beruntungnya, beberapa orang menemukan file grafis dari versi demonya yang tersimpan dalam gamenya. Buat versi PC jadi satu-satunya game yang bisa terpenuhi janjinya, setidaknya dalam bentuk visual.
Fitur yang mereka janjikan tersebut sayangnya harus absen untuk selamanya saat gamenya dirilis. Hacking yang dijanjikan tak sekompleks yang diduga. Sementara tampilan visualnya terlihat sangat jauh berbeda dibanding versi yang dijanjikan. Beruntungnya, beberapa orang menemukan file grafis dari versi demonya yang tersimpan dalam gamenya. Buat versi PC jadi satu-satunya game yang bisa terpenuhi janjinya, setidaknya dalam bentuk visual.
5. Anthem
Anthem adalah salah satu game ampas selanjutnya yang dipromosikan dengan penuh janji manis. Setidaknya itulah yang BioWare cantumkan dalam gameplay trailernya. Mekanik terbang yang dinamis dengan dunia open-world gila membuat banyak orang takjub dengan apa yang mereka lihat. Bahkan banyak orang yang berspekulasi bahwa Anthem bakal bisa menyaingi Destiny saat perilisannya nanti. BioWare janjikan dunia open world dinamis dan apa yang mereka sebut dengan “shared world”. Bahwa apa yang kamu lakukan di satu wilayah akan berefek pada dunia player lain. Sebuah event epik bernama Cataclysm dengan badai gila yang menghancurkan segalanya juga menjadi salah satu poin dari janji mereka.
Saat gamenya memasuki beta dan perilisan, secara visual memang terlihat sangat keren, namun sayangnya tidak sama seperti yang mereka pamerkan. Tidak ada konten yang menarik menjadi salah satu perhatian banyak player untuk Anthem. Cataclysm juga absen saat perilisannya. Memang, mereka merilisnya setelah beberapa bulan sejak gamenya dilepas, namun pada kenyataannya ia hanya terbatas pada perubahan render gambar dan efek badai yang terlalu biasa dan tak seepik gameplay trailernya. Setelah diusut oleh salah satu jurnalis investigasi Kotaku, rupanya video awal yang mereka pamerkan adalah ide mereka yang mereka coba berikan pada eksekutif EA karena mereka dipaksa untuk membuat game baru. Menyedihkan bukan?
Saat gamenya memasuki beta dan perilisan, secara visual memang terlihat sangat keren, namun sayangnya tidak sama seperti yang mereka pamerkan. Tidak ada konten yang menarik menjadi salah satu perhatian banyak player untuk Anthem. Cataclysm juga absen saat perilisannya. Memang, mereka merilisnya setelah beberapa bulan sejak gamenya dilepas, namun pada kenyataannya ia hanya terbatas pada perubahan render gambar dan efek badai yang terlalu biasa dan tak seepik gameplay trailernya. Setelah diusut oleh salah satu jurnalis investigasi Kotaku, rupanya video awal yang mereka pamerkan adalah ide mereka yang mereka coba berikan pada eksekutif EA karena mereka dipaksa untuk membuat game baru. Menyedihkan bukan?
4. Fallout 76
Menjadikan game singleplayer ke MMO memang bisa berbuah kesuksesan jika dilakukan dengan sangat baik. Namun tidak untuk Fallout 76. Alih-alih gunakan trailer gameplay atau animasi, Bethesda justru membuat trailer live action yang tunjukkan bahwa Fallout 76 adalah Fallout biasa, namun online bersama teman-temanmu untuk menjelajahi dunia post-apocalypse setelah nuklir menghantam bumi.
Namun, trailernya mungkin adalah satu-satunya yang bagus dari seri tersebut. Gamenya dirilis dengan banyak sekali bug, battlenya yang ampas, tak adanya cerita dan NPC, dan microtransaction yang seolah ingin menarik semua uang dari kantongmu. Tentu, gamenya memang diupdate agar menjadi lebih baik, namun kesan pertama adalah segalanya.
Namun, trailernya mungkin adalah satu-satunya yang bagus dari seri tersebut. Gamenya dirilis dengan banyak sekali bug, battlenya yang ampas, tak adanya cerita dan NPC, dan microtransaction yang seolah ingin menarik semua uang dari kantongmu. Tentu, gamenya memang diupdate agar menjadi lebih baik, namun kesan pertama adalah segalanya.
3. The Order 1886
The Order 1886 merupakan salah satu game action shooter adventure yang dirilis di awal perilisan PlayStation 4. Game eksklusif Sony Interactive Entertainment tersebut janjikan pertempuran steampunk epik dengan setting zaman kegelapan Eropa kala itu. Mereka juga janjikanmu melawan salah satu makhluk mitologi seperti werewolf dengan menembakkan senjata steampunkmu. Setidaknya itulah representasi trailer yang mereka pamerkan dan janjikan kala itu.
Namun, semuanya hanya janji belaka. The Order 1886 tetap menjadi game yang biasa tanpa banyak action. Senjata steampunknya juga hanya muncul sebagian saja. Sisanya kamu akan menggunakan senjata generik seperti game shooter kebanyakan. Lalu, bagaimana janji melawan werewolf dengan senapan? Tidak ada. Kamu akan melawannya dengan quick-time event. Semacam film interaktif dengan tombol yang telah disediakan.
Namun, semuanya hanya janji belaka. The Order 1886 tetap menjadi game yang biasa tanpa banyak action. Senjata steampunknya juga hanya muncul sebagian saja. Sisanya kamu akan menggunakan senjata generik seperti game shooter kebanyakan. Lalu, bagaimana janji melawan werewolf dengan senapan? Tidak ada. Kamu akan melawannya dengan quick-time event. Semacam film interaktif dengan tombol yang telah disediakan.
2. Destiny
Tahun 2014 merupakan tahun di saat semua developer sudah melakukan multi-platform dengan merilis gamenya tak hanya di console saja, namun juga di PC. Namun tidak untuk Bungie yang hanya merilis Destiny di PlayStation 3, PlayStation 4, Xbox 360, dan Xbox One saja. Trailernya yang keren janjikan kita para player untuk arungi dunia sci-fi shooter MMORPG super epik khas buatan tangan dingin developer HALO tersebut.
Nyatanya kita justru dihadapkan dengan sedikit sekali konten dan tak sesuai janji manis Activision dan Bungie. Perlu diingat bahwa kala itu Activision dan sebagian besar publisher memang seolah tengah tidak memperhatikan fansnya. Mereka justru memberikan semua konten barunya melalui DLC tambahan. Seolah ingin utarakan bahwa gamenya takkan dihargai sebesar $60 namun lebih. Beruntungnya, semua mereka perbaiki di Destiny 2.
Nyatanya kita justru dihadapkan dengan sedikit sekali konten dan tak sesuai janji manis Activision dan Bungie. Perlu diingat bahwa kala itu Activision dan sebagian besar publisher memang seolah tengah tidak memperhatikan fansnya. Mereka justru memberikan semua konten barunya melalui DLC tambahan. Seolah ingin utarakan bahwa gamenya takkan dihargai sebesar $60 namun lebih. Beruntungnya, semua mereka perbaiki di Destiny 2.
1. Tom Clancy’s The Division
Ubisoft lagi, ya, kita tahu sejarah
kelam perusahaan asal Perancis ini di kisaran tahun 2014-2017 di mana
mereka terus berikan promosi dengan janji manisnya terhadap video game
barunya. Tak terkecuali Tom Clancy’s The Division yang kala itu
menjadi IP baru Massive Entertainment atau Ubisoft Massive dengan
Snowdrop Enginenya. Masih ingatkah kamu dengan gameplay trailernya yang
sangat keren, tampilan visual amat menjanjikan, dunia open world yang
luas, dan PvP dalam satu map?
Sayang, pada kenyataannya gamenya tidak
seindah trailernya. Jauh malah. Tampilan visualnya memang sangat
memukau, namun tidak sama persis dengan gameplay trailernya yang nampak
lebih realistis. Terlihat bahwa trailernya adalah scripted trailer yang
dibuat dalam game engine dan bukan gameplay trailer yang sesungguhnya.
Janji mereka untuk wujudkan gameplay yang sama yakni dunia open-world
dengan PvP dalam satu tempat, membuat gamenya menjadi salah satu
penipuan yang pernah ada di industrinya. Alih-alih mereka melakukannya,
kamu akan dihadapkan pada beberapa hub untuk bertemu player lain dan
membentuk party. Saat pergi ke dunianya? Kamu takkan menemukan satupun
player lain. Konten gamenya yang sepi juga membuatnya hanya sekedar game
cashgrab yang hanya bertahan sebentar saja.
Itulah 7 game ampas yang pada
kenyataannya memang penuh janji manis saat promosinya. Membuatmu kesal
dan jengkel membeli gamenya di hari pertama. Apakah kamu merupakan salah
satu gamer yang menjadi korban? Atau mungkin kamu punya daftar game
lain yang harus dimasukkan? Seperti biasa, kamu bisa cantumkannya dalam
komentar.
© Copyright Gamebrott
Post a Comment